STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BELAJAR MELALUI GAS "Gerakan Ayo Sekolah" (Studi Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo)

Program pemerintah dalam rangka pembangunan kualitas sumber daya manusia diantaranya adalah program yang mengatur tentang pendidikan yang ada di Indonesia, mulai dari program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan belajar 12 tahun. Dari program-program inilah keseriusan pemerintah dalam memaksimalkan kualitas pendidikan namun dalam pelaksanaanya masih banyak faktor-faktor yang menghambat berjalanya program ini. Diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal yaitu meliputi rendahnya minat belajar dan kurangnya motifasi atau kesadaran dari orang tua, sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh lingkungan masyarakat dan faktor ekonomi keluarga. Dari hal inilah penyebab putus sekolah sering terjadi di Indonesia. Agar tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai, harus ada sinergi antara sekolah bekerjasama dan menjalin hubungan dengan masyarakat. Dari latar belakang inilah pemerintah desa Sidoharjo memiliki strategi berupaya menjalin kerjasama dengan SD, MI, maupun SMP di desa Sidoharjo. Salah satubentuk kerja sama yang dilakukan pemerintah desa yaitu dengan membentuk kegitan berupa sosialisasi Gerakan Ayo Sekolah yang diikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di desa Sidoharjo. Harapanya nanti penelitian ini dapat menggambarkan bentuk strategi yang telah direncanakan antara pemerintah desa dengan instansi sekolah yang juga menggandeng tokoh masyarakat beserta karang taruna sebagai penyelenggara kegiatan Gerakan Ayo Sekolah. Serta mengidentifikasi bentuk-bentukkegiatan yang telah terlaksana dan juga mengetahui tanggapan dari masyarakat dan peserta dari kegiatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif adanya gerakan ini sebagai bentuk sosialisasi tentang pentingnya pendidikan. Proses penulisan ini dimulai dengan wawancara penggalian data dan dokumentasi kegiatan serta identifikasi. Hasil temuan dilapangan kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan teori yang telah sesuai dengan model penelitian. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, dan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Meskipun belum sepenuhnya tercapai tujuan yang diharapkan Gerakan Ayo Sekolah ini mendapat apresiasi dan tanggapan yang baik dari berbagai pihak, masyarakat dan pelajar yang mengikuti kegiatan ini melalui kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana. Karna untuk mencapai tujuan memerlukan waktu secara bertahap dan tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat